Pemuda dan ilmu agama

  • Dipublikasikan oleh Admin Blog
  • 18 Feb 2021
  • 0 kali dibaca

Pemuda adalah aset bangsa yang tak ternilai harganya, ditangan pemudalah bangsa ini dipertaruhkan. Bila kita ingin melihat kemajuan suatu bangsa maka lihatlah pemudanya. Tidak jarang para tokoh nasional sering menggaungkan hebatnya peranan pemuda dalam membangaun masyarakat dan bangsa. Ir. Soekarno sebagai funding father dan bapak proklamator sering kali mengobarkan semangatnya dengan berucap “Berikan aku 10 pemuda maka akan aku hentakan dunia ini”. Begitu hebatnya peranan pemuda dalam menggerakan dan mengawal berdirinya suatu kedaulatan bangsa.

Kita pasti ingat akan kekuatan sumpah pemuda yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 diBatavia(Jakarta), Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air indonesia", "Bangsa Indonesia", dan "bahasa indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan indonesia", dan agar disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan" pada saat itu. Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim terbesar dunia sudah sepatutnya menjadi garda terdepan dalam mengawal dan menggerakan kemajuan suatu bangsa.

Kita semua mengetahui bahwa pemuda Islam mempunyai peran yang sangat penting, kegiatan yang sangat strategis untuk membangkitkan dirinya dari apa yang diinginkan kepadanya agar menjadi penjaga agama terhadap apa yang hampir (mengenai dirinya). Diantara peran tersebut adalah mempelajari dan mengetahui ilmu agama islam, seperti telah disebutkan dalam ayat suci al Qur’an.

“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” (Q.S. Az-Zumar/039: 009).

Tidak sebatas sampai disitu, mereka yang belajar dan mengajarkan ilmu agama yang diperolehnya tersebut, maka Allah akan meninggikan diantara mereka beberapa derajat. Hal itulah yang diungkapkan dalam ayat suci al Qur’an. “....maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat., dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S : al Mujadalaj/058: 011)

“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah). Maka mengetahui, belajar dan mengajarkan ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim, tidak mungkin orang bodoh memahami agamanya. Tidak mungkin juga membela agamanya dalam keadaan bodoh dan tidak berilmu. Oleh karena itu bagi para pemuda, hendaklah bersegera untuk keluar dan belajar menambah ilmu pengetahuan, mengakses informasi sebanyak-banyaknya. Islam telah mengajarkan bahwa, tiada belajar yang lebih selain belajar ilmu al Qur’an dan mengamalkannya.

Berbicara akan hakikat dan tangungjawab pemuda islam dalam pengembangan masyarakat seakan tidak pernah usai. Artinya begitu banyaknya peranan pemuda yang dapat diwujudkan dan dikontribusikanan untuk membangaun masyarakat, bangsa, dan negara. Selain mencari ilmu seperti yang disebutkan diatas, kontribusi positif yang bisa pemuda berikan adalah dengan berdakwah mengajarkan ilmu Allah dan mengajarkan orang-orang untuk ikut mengajarkan agama Allah. Seperti dijelaskan dalam al Qur’an. Allah SWT. berfirman,

 

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (SQ. Ali Imroh/003: 104).

 

Berdakwah dan mengajarkan adalah zakatnya ilmu. Maka wajib bagi orang yang menuntut ilmu agama untuk menyampaikan kepada umat yang lainnya, dan memberikan saham agar dapat memberikan hidayah orang kafir masuk Islam serta memberikan hidayah orang yang berbuat kemaksiatan menuju istiqamah (dalam kebaikan beragama)

 

Artikel Terkait