Bedah Pemuda Inspiratif: Angga Fauzan (Co-founder Boyolali Bergerak)

  • Dipublikasikan oleh Admin Blog
  • 11 Jan 2021
  • 0 kali dibaca

Angga Fauzan, Pemuda kelahiran 1994 asal Boyolali ini merupakan lulusan S2 Design and Digital Media, Edinburgh University, Scotland, dengan beasiswa LPDP Kemenkeu RI. Meskipun dapat menyelesaikan studi magister di luar negeri, tidak ada satu pun yang menyangka anak penjual gorengan keliling ini dapat menjadi orang pertama di garis keluarganya yang lulus SD, SMP, SMA, Sarjana hingga Master.

 

Kisah inspiratifnya bermula ketika keluarga Angga Fauzan menjadi korban penggusuran tanpa kompensasi di Jakarta. Hal ini membuat Angga Fauzan dan keluarganya pulang kampung ke Cepogo, Boyolali. Di sana, nasib baik tak jua datang menghampiri Angga Fauzan. Ia terpaksa tinggal di bekas kandang kambing milik kakeknya yang terletak di pinggir kebun bambu. Penderitaan Angga Fauzan tak berhenti sampai di situ saja. Di sekolah barunya, ia kerap di-bully teman-temannya.

 

Keadaan menjadi lebih baik pada saat ia masuk ke SMP 2 Boyolali. Di sana, Angga Fauzan bertemu dengan orang-orang baru dan kerap menghabiskan waktu untuk mebaca buku di perpustakaan. Angga Fauzan sempat menjadi pustakawan disana dan mendapatkan penghargaan pengguna perpustakaan terbaik se-SMP.

 

Disaat ingin melanjutkan pendidikannya ke SMA, Angga Fauzan pun sempat terancam putus sekolah. Orang tua beliau tidak sanggup untuk menyekolahkannya karena kekurangan dana. Tetapi, dengan tekatnya untuk melanjutkan pendidikan yang kuat, orang tua Angga Fauzan dapat membiayai uang pangkal sekolah dengan menghutang ke tetangga. Namun, Ketika mendaftar SMA, Angga Fauzan harus mendaftar secara diam-diam. Pasalnya, keluarga besarnya tidak menyetujui Angga sekolah di SMA 3 Boyolali. Mereka lebih sepakat Angga Fauzan sekolah di SMK agar setelah lulus bisa langsung kerja. Singkat cerita, pada akhirnya, Angga Fauzan diizinkan sekolah di SMA 3 Boyolali. Ketika SMA, dia berhasil menyabet 14 prestasi kejuaraan dari kompetisi menggambar, pidato, majalah dinding dan sebagainya.

 

Kenekatan Angga tak berakhir sampai SMA saja. Sudah tahu orang tuanya kesulitan dana sejak SMA, ia malah bersikukuh melanjutkan kuliah. Melalui beasiswa Bidikmisi, ia mendapat tunjangan hidup Rp 900.000 ribu per bulan untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari saat kuliah. Selain itu, berbagai proyek pun dikerjakan untuk menambah uang sakunya. Dari proyek desain kementrian, jadi asisten dosen Agama Islam, hingga mengajar kursus menggambar privat pun dilakoninya selama tinggal di Bandung. Di luar itu, ia pun jadi penerima beasiswa Rumah Kepemimpinan, sebuah program beasiswa yang mengkader calon pemimpin-pemimpin bangsa.

 

Setelah dari ITB, Angga kepikiran untuk masuk ke Oxford University. Namun di akhir eksekusinya, ia justru memilih Edinburgh. Perjalanannya ke Edinburgh dapat dibilang tak mulus. Ia pernah gagal di uji coba pertama. Namun ia tak menyerah dan mencoba lagi. Akhirnya Angga berhasil lolos dan kuliah di tempat yang diinginkannya dengan beasiswa LPDP pada 2018. Setelah lulus dari ITB, Angga Fauzan yang sudah memiliki penghasilan meminta ibunya untuk berhenti jualan gorengan. Ia juga juga merenovasi rumahnya yang dulu bekas kandang kambing. Sekarang orangtua Angga Fauzan mengurus usaha kerajinan di rumahnya, Cepogo, Boyolali.

 

Kisah inspiratif Angga Fauzan banyak diangkat di berbagai media masa. Dia juga di undang di berbagai acara TV, seperti Hitam Putih Trans7 dan Hotman Paris Show iNews. Angga Fauzan juga mendirikan komunitas Boyolali Bergerak, yang terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri. Komunitas ini banyak berkarya pada isu pendidikan, sosial hingga ekonomi. Komunitas tersebut kini sudah memberikan kebermanfaatan bagi ratusan orang dan di hampir 10 titik kecamatan di Boyolali, Jawa Tengah.

 

Oleh: Faiz Fii Sabili R

 

 

Artikel Terkait